Senin, 09 Agustus 2021

LEBIH SEMANGAT DI TAHUN 1443 HIJRIYAH (Tahun ini harus lebih baik dari kemarin)

BY Samsul Arifin No comments

 LEBIH SEMANGAT DI TAHUN  1443  HIJRIYAH 

(Tahun ini harus lebih baik dari kemarin)


Tahun baru hijriah pada Selasa 10 Agustus 2021 bagi umat muslim pastinya mempunyai harapan untuk kehidupan yang lebih baik dari tahun sebelumnya,  meski masih di tengah pandemi seperti ini.


Pergantian tahun baru Islam bisa dijadikan sebagai momen untuk mendekatkan diri kepada Allâh Swt, dengan meningkatkan ibadah dan iman serta memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik.


Dari Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda,


كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Artinya :

Hadits Hasan Ath-Tirmidzi No. 2499, “Setiap manusia pernah berbuat salah. Namun yang paling baik dari yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat.


Menyambut tahun baru hijriyah bukanlah  hanya dengan memperingatinya dan memeriahkannya. Namun yang harus kita  perhatikan  adalah dengan bertambahnya waktu dan usia (yang secara hakekat jatah umur kita semakin berkurang). Seharusnya kita semakin mendekatkan diri kepada Allâh Swt, selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada-nya  dan menyesali perbuatan dosa dan khilaf yang pernah dilakukan.


Allâh Swt berfirman,


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman,* bertaubatlah kepada Allah *dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (Qs. At Tahrim: 8).


Ibnu Katsir menerangkan mengenai taubat yang tulus (semurni-murninya) sebagaimana diutarakan oleh para ulama, “Taubat yang tulus yaitu dengan menghindari dosa untuk saat ini,  menyesali dosa yang telah lalu, bertekad tidak mengulangi dosa itu lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, *maka ia harus menyelesaikannya atau mengembalikannya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 323)


Allâh Swt berfirman,


وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Artinya :

*“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu  dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi *yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”  (Qs. Ali-Imran: 133)_


Mari kita tinggalkan kebiasaan buruk / negatif berupa apapun  di Tahun 1442 H menuju Thn 1443 H   ini  dengan  perbuatan yang lebih  positip dan lebih  bermanfaat  kepada diri kita sendiri,  keluarga,  sesama manusia, dan juga lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh SWT. Aamiin Ya Rabb...

Rabu, 04 Agustus 2021

Tugas MTS Muda Kedungadem Mapel SKI Pertemuan ke 3

BY Samsul Arifin No comments

 Assalamualaikum Adek-Adek untuk pembelajaran SKI pertemuan ke-3 Silahkan kerjakan Uji kompetensi LKS hal-24-25 Yang A dan B setelah selesai silahkan foto dan kirim KE No WA saya terimkasih

Gamabar: Google Meet SKI 


Rabu, 09 Juni 2021

Siapa Yang Mempengaruhi Muhammadiyah Sebagai Gerakan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

BY Samsul Arifin IN No comments

 

Muhammadiyah Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

 

Muhammadiyah adalah gerakan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Gerakan Ini adalah gerakan yang merflekksikan pada perintah Q.s Al-Imran ayat 104 berikut ini bunyinya:

 

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ  

104.  Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

 

Sabtu, 29 Mei 2021

Pengertian Muhammadiyah

BY Samsul Arifin No comments

 Pengertian Muhammadiyah

1. Pengertian Muhammadiyah secara Bahasa Muhammadiyah berasal Dari kata Muhammad dan Iyah. kata Muhammad berasal dari kata Nabi Muhammad Saw sedangkan iyah yang mempunyai arti pengikut Jadi Secara Bahasa Muhammadiyah itu ialah Pengikut Nabi Muhammad saw.

2. Sedangkan secara Istilah Muhammadiyah ialah sebuah organisasi islam/gerakan Islam yang berdakwah pada amar ma'ruf Nahi Munkar yang berlandaskan pada Al-Qur'an Dan sunnah. itu yang dinakan Muhammadiyah.

3. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan Pada Tanggal 18 November 1912/8 Dzulhijjah 1330 H.Refrensi Pengertian Muhammadiyah

Kamis, 29 April 2021

Puasa Sunnah Tarwiyah Dan Arafah

BY Samsul Arifin No comments

 

 

PUASA SUNNAH TARWIYAH DAN ARAFAH

            Puasa Sunnah tarwiyah dan arafah ialah salah satu amalan puasa di bulan dzulhijjah puasa ini sangat dianjurkan agar kita dapat merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para jamaah haji. Berikun ini penjelasannya:

gambar: pexels.com

1. Puasa Tarwiyah

            Puasa tarwiyah ini adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah  satu hari sebelum wukuf.

 

2. Puasa Arafah

            Puasa arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari arafah yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah dan pada hari itu para jamaah haji melakukan wukuf di padang arafah.

 

Dalil hadist puasa tarwiyah dan arafah:

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

 “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)[1].

Hari Tarwiyah masuk dalam sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah di mana Rasulullah Saw. sangat menganjurkan untuk memperbanyak amal ibadah pada hari-hari tersebut. Ibadah tersebut bisa berupa apa saja terutama dzikir, doa,dan puasa. Para ulama sepakat bahwa puasa pada tanggal  satu hingga sembilan Dzulhijjah sangat dianjurkan. Rasulullah Saw.bersabda, Tiada hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicinta Allah daripada hari-hari ini yakni sepuluh awal dzulhijjah.” (HR. Bukhari)[2].

 

 

 

Minggu, 25 April 2021

Puasa Sunnah : Puasa Daud, Puasa Senin Kamis Dan Puasa Syawal

BY Samsul Arifin IN No comments





Puasa Sunnah : Puasa Daud, Puasa Senin Kamis Dan Puasa Syawal


Blog ini kita akan membahas secara singkat tentang puasa sunnah Daud, Puasa Senin Kamis dan Puasa Di Bulan Syawa yang dijleskan sebagai Berikut:




1. Puasa Daud

Puasa Daud adalah salah satu jenis puasa sunah. Tata cara [1]pelaksanaan puasa ini adalah dengan berselang-seling hari, satu hari puasa, dan hari berikutnya tidak.

Dalam hadist juga disebutkan:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari. Dan sholat yang paling disukai oleh Allah adalah sholat Nabi Daud. Ia tidur seperdua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya.” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat lain disebutkan,

“Tidak ada puasa yang lebih afdhol dari puasa Daud. Puasa Daud berarti sudah berpuasa separuh tahun karena sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.” (HR. Bukhari no. 6277 dan Muslim no. 1159)[2].

2. Puasa Senin Kamis

Puasa Senin Kamis Ialah Puasa yang dilaksanakan pada hari Senin Dan Kamis:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ “

Artinya: Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. Shahih dilihat dari jalur lainnya).

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan, إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ibnu Majah no. 1739. Shahih).

3. Puasa Di Bulan Syawal

Puasa Syawal ialah Puasa yang dilaksanakan setelah bulan Ramadan. Tepatnya pada bulan Syawal setelah Lebaran. Waktu pelaksanaannya hanya 6 hari menurut sunnah Nabi Muhammad SAW. Di mulai pada tanggal 2 Syawal, sehari setelah Idulfitri.

Puasa Syawal tertuang pada dalil shahih yang berbunyi:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Puasa syawal memiliki hukum mustahab (sunnah). Berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang puasa Ramadan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia mendapat pahala puasa setahun penih”. (HR Muslim no. 1164)[3].










[1] Baca selengkapnya di artikel "Puasa Daud: Dalil, Tata Cara, Manfaat, Bacaan Doa Niat dan Artinya", https://tirto.id/ejVG


[2] https://muslim.or.id/17877-puasa-daud-sebaik-baiknya-puasa.html


[3] Tata Cara Melaksanakan Puasa Syawal, Ketahui Amalan Sunnah di Bulan Syawal - Ramadan Liputan6.com

Selasa, 20 April 2021

Puasa wajib: Puasa Ramadhan, Puasa Nadzar, Dan Puasa Kafarat

BY Samsul Arifin IN No comments

 

PUASA WAJIB

pexels.com


Puasa Wajib terdiri dari:

1. Puasa Ramadhan

 Puasa Ramadhan adalah puasa sebulan penuh yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam di bulan Ramadhan.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ  ١٨٣

Artinya : Wahai orang –orang yang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. ( Q.S. Al Baqarah : 183)

 2. Puasa Nadzar

Puasa nadzar ialah puasa yang dijanjikan untuk dilakukan oleh seseorang yang bernazar. Dan orang yang bernazar puasa itu terkabul permohonannya, maka hukumnya wajib dan jika tidak dikerjakan akan berdosa. Jadi puasa Nazar itu wajib setelah dinazarkan..firman Allah swt.:

3. Puasa kafarat

 Puasa kafarat ialah puasa untuk menebus dosa (sebagai denda) karena melakukan bersenggama (bersetubuh) di siang hari di bulan puasa, dendanya puasa selama dua bulan berturut-turut.

Dalil pewajiban kafarat ialah hadis yang diriwayatkan dari AbuHurairah. Dia mengatakan bahwa seseorang datang kepada Nabi SAW seraya berkata, “Aku celaka wahai Rasulullah.” Beliau bertanya : “Apa yang mencelakakanmu?” Dia menjawab: “Aku menyetubuhi istriku pada bulan Ramadan.” Beliau bertanya :”Apakah kamu bisa memerdekakan hamba sahaya?” Dia menjawab: “Tidak.” Beliau bertanya lagi : “Apakah kamu sanggup berpuasa dua bulan berturut-turut?” Dia menjawab : “Tidak.” Beliau bertanya lagi : “Apakah kamu memiliki makanan untuk diberikan kepada enam puluh orang miskin?” Dia menjawab : “Tidak.” Abu Hurairah menceritakan lagi bahwa kemudian Nabi SAW duduk.Setelah itu, kepada beliau didatangkan sekeranjang kurma. Beliau bersabda : “Bersedekahlah dengan ini.” Orang tadi bertanya :“Apakah ini akan diberikan kepada orang yang lebih fakir dari kami? Tidak satu pun keluarga yang berada di antara perbatasan daerah (labah) kami yang membutuhkan (makanan ini) daripadakami.” Nabi SAW tertawa hingga beberapa gerahamnya terlihat. Beliau bersabda, “Pergilah, dan berikan makanan ini kepada keluargamu.(makalah bab puasa)